Nama NIM Kelas
Fitria Dewi Probowati L200120111 C
Janaka L200120112 A
Werkudara L200120113 C
Nakula L200120114 B
Sadewa L200120115 C
Puntadewa L200120116 A
Wanara L200120117 C
Loro Jonggrang L200120118 A
Brahmanta L200120119 A

Rabu, 18 Desember 2013

Menu Sub menu dan Tabel Zebra

Kali ini saya akan berbagi cara mebuat menu dan sub menu, serta membuat tabel zebra dengan menggunakan css dan html, langsung saja yaaaaa :)

CSS nya dulu dengan nama menudanzebra.css
#Menu {
    background: #F9F;
    width: 600px;
    height: 35px;
    font-size: 12px;
    font-family: Arial, Tahoma, Verdana;
    color:#9F0;
    font-weight: bold;
    margin-bottom: 30px;
    padding: 2px;

#box {
    width: 875px;
    float: left;
    margin: 0;
    padding: 0;
}

#fitria { 
    margin: 0;
    padding: 0;
}
#fitria ul {
    float: left;
    list-style: none;
    margin: 0;
    padding: 0;
}
#fitria li {
    list-style: none;
    margin: 0;
    padding: 0;
}
#fitria li a, 
#fitria li a:link, 
#fitria li a:visited {
    color: #9F0;
    display: block;
    font-size: 16px;
    font-family: Georgia, Times New Roman;
    font-weight: normal;
    margin: 0;
    padding: 9px 15px 8px;
}

Selasa, 19 November 2013

Sejarah dan Perkembangan CSS

Awal diperoleh nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996.Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browserterbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.
Cascading Style Sheet atau CSS adalah sebuah pemrogamaran atau boleh dibilang script yang mengendalikan beberapa komponen (tag html) dalam sebuah website sehingga tampilan akan menjadi lebih terstruktur dan seragam.
Ada tiga jenis cara dalam penggunaan CSS ini, yaitu:
1.    External Style Sheet
Adalah CSS yang dibuat dalam file terpisah dengan ekstensi file .css. Untuk memanggilnya menggunakan script html yang disisipkan antara tag head sebagai berikut:
<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”ditektori/filecss.css” />
Pada bagian href tersebut tinggal diisi mengarah ke direktori dimana Anda menempatkan file cssnya. Penggunaan sistem embeding css ini sangat disarankan karena memang banyak kelebihan yaitu mudah untuk melakukan pengeditan.
2.    Internal Style Sheet
Adalah cara embeding css dengan menulis langsung di dalam file html yang ingin kita atus tampilannya.
3.    Inline Style Sheet
Adalah penulisan script css langsung pada tag html dengan menambahkan style di dalamnya.
Model.

Perkembangan CSS

1. CSS1
Dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML.
2. CSS2
Dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer. CSS2 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf (font), tampilan pada tabel (table layout) dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama.
3. CSS3
Adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website. melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni @media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti: multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object
Sifat CSS
Ada dua sifat CSS yaitu internal dan eksternal.
Jika internal yang dipilih, maka skrip itu dimasukkan secara langsung ke halaman websiteyang akan didesain.  Kalau halaman web yang lain akan didesain dengan model yang sama, maka skrip CSS itu harus dimasukkan lagi ke dalam halaman web yang lain itu.
Sifat yang kedua adalah eksternal di mana skrip CSS dipisahkan dan diletakkan dalam berkas khusus. Nanti, cukup gunakan semacam tautan menuju berkas CSS itu jika halaman web yang didesain akan dibuat seperti model yang ada di skrip tersebut.

Selasa, 17 September 2013

Sejarah dan Perkembangan HTML

HTML atau kepanjangan dari Hyper Text Markup Language adalah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet(Mozilla, Opera, Safari, Internet explorer, dll). HTML dikembangkan dari standar pemformatan dokumen teks yaitu Standard Generalized Markup Language (SGML).
Berikut adalah Sejarah Perkembangan HTML:
HTML versi 1.0
Kemampuan yang dimiliki versi 1.0 ini antara lain heading, paragraph, hypertext, list, serta cetak tebal dan miring pada teks. Versi ini juga mendukung peletakan image pada dokumennya tanpa memperbolehkan meletakkan teks disekelilingnya (wrapping).

HTMl versi 2.0 (rilis pada 14 Januari 1996)
Pada versi ini, penambahan kualitas HTML terletak pada kemampuannya untuk menampilkan suatu form pada dokumen. Dengan adanya form ini, maka kita dapat memasukkan nama, alamat, serta saran/kritik. HTML versi 2.0 ini merupakan pionir dari adanya homepage interaktif.

HTML versi 3.0 (rilis pada 18 Desember 1997)

HTML versi 3.0 menambahkan beberapa fasilitas baru seperti table. Versi ini yang disebut juga sebagai HTML+ tidak bertahan lama dan segera digantikan HTML versi 3.2

HTML versi 4.0 (rilis pada 24 Desember 1999)
HTML versi 4 ini merupakan HTML versi terakhir pada saat sumber ini diambil. HTML ini memuat banyak sekali perubahan dan revisi dari pendahulunya. Perubahan ini terjadi di hampir segala perintah-perintah HTML seperti table, image, link, text, meta, imagemaps, form, dan lain- lain.

HTML versi 5.0 (masih dalam pengembangan)
HTML versi 5.0 ini masih dikerjakan/dikembangkan mulai 4 Maret 2010 kemaren oleh W3C(World Wide Web Consortium),W3C sendiri adalah sebuah Organisasi yang menangani pengembangan web standar.